Pengertian
Janin
Janin atau
embryo adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan.
Kandungan itu berada dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur).
Tumbuh adalah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang komplek
atau dewasa (Wildan yatim, 1990).
Sedangkan
dalam Microsoft Encarta 2006 disebutkan bahwa janin
merupakan suatu hewan bertulang belakang yang belum lahir pada suatu fase
dimana semua ciri struktural orang dewasa sudah dapat dikenal, terutama
keturunan manusia yang belum lahir setelah delapan minggu pertumbuhan.
Proses
Pembentukan Janin
Spermatogenesis
Peralihan
dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta
menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan.
Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone
gonadtotropin dan testosterone (Wildan yatim, 1990).
Tahap
pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1.Spermatocytogenesis
Merupakan
spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit
primer.
Spermatogonia
Spermatogonia
merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan
cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit primer.
Spermatosit
Primer
Spermatosit
primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis.
Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan
Meiois
Spermatosit
I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera
mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.
Sitokenesis
pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah,
tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).
Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan
Spermiogenesis
Merupakan
transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase
golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat
spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin
wanita “X”. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka
pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan.
Spermatozoa masak terdiri dari :
- Kepala (caput), tidak hanya
mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi
juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang
mempermudah fertilisasi ovum.
- Leher (servix), menghubungkan
kepala dengan badan.
- Badan (corpus),
bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk
motilitas.
- Ekor (cauda), berfungsi untuk
mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius.
b.
Oogenesis
Sel-Sel
Kelamin Primordial
Sel-sel
kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus
vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada
minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium)
dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien
oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
Folikel
Primordial
Folikel
primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang
selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun
mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses
pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin
yang disebut oosit primer.
Oosit
Primer
Inti
(nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX.
Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua
kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
Pembelahan
Meiosis Pertama
Meiosis
terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan
selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga
kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23
kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung
seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil
disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat
membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan
meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan
badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu
kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada
kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung
jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
Oosit Sekunder
Pembelahan
meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona
pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu
badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum
matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut
secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi
mulai mengalami perkembangan embrional.
Fertilisasi
Menurut
Sri Sudarwati (1990) fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet
sehingga terbentuk suatu individu baru dengan sifat genetic yang berasal dari
kedua parentalnya. Sedangkan menurut Wildan Yatim (1990) fertilisasi merupakan
masuknya spermatozoa kedalam ovum. Setelah spermatozoa masuk, ovum dapat tumbuh
menjadi individu baru.
Spermatozoa yang mengelilingi ovum akan
menghasilkan enzim hialuronidase, yaitu enzim yang memecah protoplasma
pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih mudah. Enzim
tersebut merusak korona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida hanya
untuk satu sperma saja. Badan dan ekor sperma terpisah dari kepala segera
setelah masuk ke dalam ovum. Segera setelah kedua sel bersatu, kumparan kutub
kedua dalam inti (nukleus) ovum mengalami pembelahan meiosis kedua dan mampu
bersatu dengan inti sperma, sehingga terbentuk kromosom diploid (2n).
0 komentar:
Post a Comment
BUDAYA BERKOMENTAR SANGAT BAIK... AYO BERKOMENTAR!!