Pages

Monday, May 20, 2013

Kehidupan Organisme Multiseluler di Bumi


Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme tersebut tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri ialah bentukan sel berbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam.
Kehidupan tersusun sangat teratur dalam hierarki yang terdiri dari tingkatan-tingkatan struktural, setiap tingkat merupakan pengembangan dari tingkatan di bawahnya. Diawali dari tingkat paling rendah, atom-atom disusun menjadi molekul-molekul biologis yang kompleks yang kemudian tersusun menjadi organel, yang lalu menjadi komponen-komponen sel. Terdapat organisme yang terdiri dari sel tunggal, dan terdapat pula organisme lainnya yang merupakan agregat multiseluler dari banyak tipe sel yang terspesialisasi dan saling bekerja sama. Pada organisme multiseluler, sel-sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, susunan spesifik dari jaringan-jaringan yang berbeda membentuk organ, dan organ-organ bergabung membentuk sistem organ. Pada pembahasan tugas kali ini, dikhususkan hanya organisme multiseluler saja baik tumbuhan maupun hewan yang hidup di lautan.
Hewan
Filum porifera telah ada di laut sejak jaman prokambium sekitar 600 juta tahun yang lalu, berdasarkan catatan fosil. Asal usul hewan porifera merupakan turunan dari koloni protozoa jenis 'choanoflagellata'. 'Hewan spons' itulah sebutan untuk filum porifera, disebabkan seluruh permukaan tubuh hewan ini lubang-lubang kecil (pori). Porifera merupakan hewan yang paling sederhana dari organisme multiseluler dan sebagian besar hidup di laut. Saat ini telah ditemukan 5000 - 10.000 species, dan hanya 150 species yang hidup di air tawar, umumnya hewan ini sebagai bentik di perairan. Sebagian besar hidup di laut dengan warna lebih cerah dibandingkan porifera yang hidup di air tawar. Hidup menempel pada dasar sedimen laut (sessil) dan sangat tergantung pada aliran air untuk mengambil makanan dan oksigen serta membuang zat sisa. Porifera merupakan hewan hermaprodit (menghasilkan sperma dan ovum), walaupun demikian tidak dapat mebuahi sendiri tapi melalui proses pertukaran sperma. Reproduksi porifera secara aseksual dengan menggunakan kuncup luar, gemulae merupakan tunas dalam, dan regenerasi. (Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7898610)

Mirip Tumbuhan
Protista mirip tumbuhan (algae) namun tidak termasuk di dalam kingdom plantae ini mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
  1. Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
  2. Bentuk multiseluler:
    1. Koloni : koloni yang motil dan koloni yang kokoid
    2. Agregasi : bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
    3. Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
    4. Bentuk sifon/pipa.
    5. Pseudoparenkhimatik
Algae dapat hidup di perairan tawar juga ada yang hidup di lautan. Khusus alga multiseluler yang hidup dilautan diantaranya adalah :
a.      Dari filum algae keemasan (Chrysophyta) yang terdiri atas algae uniseluler dan multiseluler. Untuk yang multiseluler dari Kelas algae Hijau-Kuning (Xanthophyceae). Algae ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
b.     Dari filum algae coklat (Phaeophyta), bentuknya seperti tumbuhan tinggi, sebagian besar hidup di laut dengan melekat di bebatuan, Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen,lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin. Sel vegetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung klorofil a dan klorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atauoogami. Contohnya: Sargassum muticum (gulma laut), Fucus serratus, Macrocystis pyrifera (alga raksasa) dan Turbinaria decurrens.
c.      Dari filum algae kemerahan (Rhodophyta) habitat sebagian besar dilaut (rumput laut) dan sebagian juga di air tawar. Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler.Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta,netral, monospora. contohnya Carollina, Palmaria, Batrachospermum moniliforme, Gelidium (agar-agar), Gracilaria, Euchema, dan Scinaia furcellata. (Sumber: http://www.scribd.com/doc/56142079/Alga, http://www.ruangilmu.com/index.php?action=artikel&cat=9&id=257&artlang=id)

Makhluk Hidup Setengah Hewan Setengah Tumbuhan
Tampaknya siput laut ini makhluk pertama yang tubuhnya setengah flora setengah fauna. Pasalnya siput yang baru ditemukan ini bisa menghasilkan pigmen klorofil seperti layaknya tumbuh-tumbuhan. Para ilmuwan memperkirakan siput cerdik ini mencuri gen dari alga yang mereka makan sehingga bisa menghasilkan klorofil. Dengan gen curian itu mereka bisa berfotosintesis, yaitu proses tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi.
“hewan ini bisa membuat molekul berisi energi tanpa makan apa-apa,” kata sydney pierce, pakar biologi dari universitas south florida di tampa. Pierce telah mempelajari mahluk unik ini, yang telah resmi dinamakan elysia chlorotica, selama 20 tahun.
Ia mengajukan temuan terbarunya pada tanggal 7 januari 2010, pada pertemuan tahunan komunitas integratif dan perbandingan biologi di seattle. Temuan ini dilaporkan pertama kali oleh jurnal science. “ini pertamakalinya hewan multiselular bisa menghasilkan klorofil,” tutur pierce.
Siput laut ini tinggal di rawa-rawa air asin di new england, kanada. Selain mencuri gen untuk menghasilkan pigmen hijau klorofil, hewan ini juga mencuri bagian-bagian kecil sel yang disebut kloroplas, yang dipakai untuk melakukan fotosintesis. Kloroplas menggunakan klorofil untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi, seperti tanaman, sehingga hewan ini tak perlu makan untuk mendapatkan energi.
 “Kami mengumpulkan sejumlah hewan ini dan menyimpannya di akuarium selama berbulan-bulan,” kata pierce, “asalkan diberi cahaya selama 12 jam sehari, mereka bisa bertahan (tanpa makan).”
Para peneliti memakai pelacak radioaktif untuk memastikan bahwa siput-siput ini benar-benar menghasilkan klorofil, dan bukan mencurinya dari pigmen yang sudah pada alga. Nyatanya, siput-siput ini mengintegrasikan materi genetika dengan begitu sempurna sehingga bisa diturunkan pada generasi selanjutnya.
Anak-anak dari siput yang sudah mencuri gen juga bisa menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum mereka makan cukup alga hingga bisa mencuri cukup kloroplas. Sejauh ini kloroplasnya belum bisa mereka produksi sendiri. Keberhasilan siput-siput ini mengagumkan, dan para ilmuwan juga masih belum pasti bagaimana caranya hewan ini bisa memilih gen yang mereka butuhkan.
“Mungkin saja dna dari satu spesies bisa masuk ke spesies yang lain, seperti yang telah dibuktikan oleh siput jenis ini. Tapi mekanismenya masih belum diketahui,” ungkap pierce. (Sumber: http://databerita.com/makhluk-hidup-setengah-hewan-setengah-tumbuhan/)

0 komentar:

Post a Comment

BUDAYA BERKOMENTAR SANGAT BAIK... AYO BERKOMENTAR!!

Follow Twitterku

Tukar Link Blog Yuk