Berbagai jenis
organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme
tersebut tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri ialah
bentukan sel berbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan
informasi genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan
metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan,
berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam.
Kehidupan tersusun
sangat teratur dalam hierarki yang terdiri dari tingkatan-tingkatan struktural,
setiap tingkat merupakan pengembangan dari tingkatan di bawahnya. Diawali dari
tingkat paling rendah, atom-atom disusun menjadi molekul-molekul biologis yang
kompleks yang kemudian tersusun menjadi organel, yang lalu menjadi
komponen-komponen sel. Terdapat organisme yang terdiri dari sel tunggal, dan
terdapat pula organisme lainnya yang merupakan agregat multiseluler dari banyak
tipe sel yang terspesialisasi dan saling bekerja sama. Pada organisme
multiseluler, sel-sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, susunan
spesifik dari jaringan-jaringan yang berbeda membentuk organ, dan organ-organ
bergabung membentuk sistem organ. Pada pembahasan tugas kali ini, dikhususkan
hanya organisme multiseluler saja baik tumbuhan maupun hewan yang hidup di
lautan.
Hewan
Filum porifera telah
ada di laut sejak jaman prokambium sekitar 600 juta tahun yang lalu,
berdasarkan catatan fosil. Asal usul hewan porifera merupakan turunan dari
koloni protozoa jenis 'choanoflagellata'. 'Hewan spons' itulah sebutan untuk
filum porifera, disebabkan seluruh permukaan tubuh hewan ini lubang-lubang
kecil (pori). Porifera merupakan hewan yang paling sederhana dari organisme
multiseluler dan sebagian besar hidup di laut. Saat ini telah ditemukan 5000 -
10.000 species, dan hanya 150 species yang hidup di air tawar, umumnya hewan
ini sebagai bentik di perairan. Sebagian besar hidup di laut dengan warna lebih
cerah dibandingkan porifera yang hidup di air tawar. Hidup menempel pada dasar
sedimen laut (sessil) dan sangat tergantung pada aliran air untuk mengambil
makanan dan oksigen serta membuang zat sisa. Porifera merupakan hewan
hermaprodit (menghasilkan sperma dan ovum), walaupun demikian tidak dapat
mebuahi sendiri tapi melalui proses pertukaran sperma. Reproduksi porifera secara
aseksual dengan menggunakan kuncup luar, gemulae merupakan tunas dalam, dan regenerasi.
(Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7898610)
Mirip Tumbuhan
Protista mirip tumbuhan (algae) namun
tidak termasuk di dalam kingdom plantae ini mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
- Bentuk uniseluler: bentuk
uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
- Bentuk multiseluler:
- Koloni
: koloni yang motil dan koloni yang kokoid
- Agregasi
: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
- Bentuk
filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh,
filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
- Bentuk
sifon/pipa.
- Pseudoparenkhimatik
Algae dapat hidup di
perairan tawar juga ada yang hidup di lautan. Khusus alga multiseluler yang
hidup dilautan diantaranya adalah :
a.
Dari filum algae keemasan (Chrysophyta)
yang terdiri atas algae uniseluler dan multiseluler. Untuk yang multiseluler
dari Kelas algae Hijau-Kuning (Xanthophyceae). Algae ini memiliki klorofil
(pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau
kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria.
Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi
tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak
secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang
dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot.
Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
b.
Dari filum algae coklat (Phaeophyta),
bentuknya seperti tumbuhan tinggi, sebagian besar hidup di laut dengan melekat
di bebatuan, Tubuh
selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen,lembaran atau
menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama
jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin. Sel vegetatif
mengandung kloroplas berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung
klorofil a dan klorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi
seksual dilakukan secara isogami, anisogami atauoogami. Contohnya:
Sargassum muticum (gulma laut), Fucus serratus, Macrocystis pyrifera (alga raksasa) dan Turbinaria decurrens.
c.
Dari filum algae kemerahan (Rhodophyta)
habitat sebagian besar dilaut (rumput laut) dan sebagian juga di air tawar. Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler.Talus
yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya
talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya
sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik.
Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk
bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta,netral, monospora.
contohnya Carollina, Palmaria, Batrachospermum moniliforme, Gelidium
(agar-agar), Gracilaria, Euchema, dan Scinaia furcellata. (Sumber:
http://www.scribd.com/doc/56142079/Alga,
http://www.ruangilmu.com/index.php?action=artikel&cat=9&id=257&artlang=id)
Makhluk Hidup Setengah Hewan Setengah
Tumbuhan
Tampaknya siput laut ini makhluk
pertama yang tubuhnya setengah flora setengah fauna. Pasalnya siput yang baru
ditemukan ini bisa menghasilkan pigmen klorofil seperti layaknya
tumbuh-tumbuhan. Para ilmuwan memperkirakan siput cerdik ini mencuri gen dari
alga yang mereka makan sehingga bisa menghasilkan klorofil. Dengan gen curian
itu mereka bisa berfotosintesis, yaitu proses tumbuhan untuk mengubah cahaya
matahari menjadi energi.
“hewan
ini bisa membuat molekul berisi energi tanpa makan apa-apa,” kata sydney
pierce, pakar biologi dari universitas south florida di tampa. Pierce telah
mempelajari mahluk unik ini, yang telah resmi dinamakan elysia chlorotica,
selama 20 tahun.
Ia mengajukan temuan terbarunya pada
tanggal 7 januari 2010, pada pertemuan tahunan komunitas integratif dan
perbandingan biologi di seattle. Temuan ini dilaporkan pertama kali oleh jurnal
science. “ini pertamakalinya hewan multiselular bisa menghasilkan klorofil,”
tutur pierce.
Siput laut ini tinggal di rawa-rawa air asin di new england,
kanada. Selain mencuri gen untuk menghasilkan pigmen hijau klorofil, hewan ini
juga mencuri bagian-bagian kecil sel yang disebut kloroplas, yang dipakai untuk
melakukan fotosintesis. Kloroplas menggunakan klorofil untuk mengubah cahaya matahari
menjadi energi, seperti tanaman, sehingga hewan ini tak perlu makan untuk
mendapatkan energi.
“Kami mengumpulkan sejumlah hewan ini dan
menyimpannya di akuarium selama berbulan-bulan,” kata pierce, “asalkan diberi
cahaya selama 12 jam sehari, mereka bisa bertahan (tanpa makan).”
Para peneliti
memakai pelacak radioaktif untuk memastikan bahwa siput-siput ini benar-benar
menghasilkan klorofil, dan bukan mencurinya dari pigmen yang sudah pada alga.
Nyatanya, siput-siput ini mengintegrasikan materi genetika dengan begitu
sempurna sehingga bisa diturunkan pada generasi selanjutnya.
Anak-anak dari siput yang sudah mencuri gen juga bisa
menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum
mereka makan cukup alga hingga bisa mencuri cukup kloroplas. Sejauh ini
kloroplasnya belum bisa mereka produksi sendiri. Keberhasilan siput-siput ini
mengagumkan, dan para ilmuwan juga masih belum pasti bagaimana caranya hewan
ini bisa memilih gen yang mereka butuhkan.
“Mungkin saja dna dari satu spesies bisa masuk ke spesies
yang lain, seperti yang telah dibuktikan oleh siput jenis ini. Tapi
mekanismenya masih belum diketahui,” ungkap pierce. (Sumber: http://databerita.com/makhluk-hidup-setengah-hewan-setengah-tumbuhan/)
0 komentar:
Post a Comment
BUDAYA BERKOMENTAR SANGAT BAIK... AYO BERKOMENTAR!!