Pages

Friday, November 27, 2009

FILSAFAT ILMU - RELEVANSI KONSEP ILMU DENGAN KEGUNAANNYA

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

RELEVANSI KONSEP-KONSEP ILMU DENGAN FILSAFAT SERTA KEGUNAAN FILSAFAT ILMU

Diresume oleh : Wilda Chusnia

NIM : 080810272 / BIOLOGI

Dari buku : FILSAFAT ILMU & Perkembangannya di Indonesia

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Pengertian filsafat dalam sejarah perkembangan kefilsafatan mempunyai banyak perbedaan. Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yaitu secara etimologi dan terminologi.

1. Arti Secara Etimologi

Dalam bahasa Arab kata filsafat atau falsafah dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah philosophia, dalam bahasa Yunani philosophia terdiri atas kata philein artinya cinta (love) dan Sophia artinya kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sebenar-benarnya.

2. Arti Secara Terminologi

Secara terminologi filsafat mengandung arti yang bermacam-macam, tergantung para ahli filsafat menyikapi suatu ilmu itu sendiri. Misalnya :

a. Plato

Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli

b. Aristoteles

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.

c. Al Farabi

Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bagaimana hakikat yang sebenarnya

d. Rene Descartes

Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok peyelidikan

e. Immanuel Kant

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup masalah epistimologi yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.

Dan lain sebagainya.

B. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. Untuk menetapkan dasar pemahaman tentang filsafat ilmu berikut ini beberapa pandangan di dalam filsafat ilmu,

1. Pandangan yang menyebutkan bahwa filsafat ilmu adalah perumusan world views yang konsisten dengan, dan pada beberapa pengertian didasarkan atas teori-teori ilmiah yang penting. Menurut pandangan ini, merupakan tugas dari filusuf ilmu untuk mengelaborasikan implikasi yang lebih luas dari ilmu.

2. Pandangan yang mengemukakan bahwa fisafat ilmu adalah suatu eksposisi dari presupposition dan predisposition dari para ilmuwan. Pandangan ini cenderung mengasimilasikan filsafat ilmu dengan sosiologi.

3. Pandangan yang mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah suatu disiplin yang di dalamnya konsep dan teori tentang ilmu dianalisis dan diklasifikasikan. Ini berarti memberikan kejelasan tentang makna dari berbagai konsep.

4. Pandangan yang menyebutkan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu patokan tingkat kedua (second-order-criteriology).

C. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematis.

The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia dalam berbagai seginya dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimegerti manusia.

Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu , dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.

D. Objek Filsafat, Metode Filsafat, dan Ciri-Ciri Filsafat

1. Objek Filsafat

Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan. Objek filsafat dibagi menjadi dua yaitu objek material dan objek formal.

a. Objek Material Filsafat

Objek material adalah suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Berikut pendapat beberapa cendekiawan mengenai objek material.

- Mohammad Noer Syam, segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik materiil konkret, phisis maupun nonmaterial abstrak, psikhis. Termasuk pula pengertian abstrak-logis, konsepsional, spiritual dan nilai-nilai. Objek filsafat tak terbatas.

- Poedjawijatna, filsafat tetap filsafat dan bukanlah merupakan kumpulan atau keseluruhan ilmu.

- Dr. Oemar Amir Hoesin, masalah lapangan penyelidikan filsafat adalah karena manusia mempunyai kecenderungan hendak berpikir tentang segala sesuatu dalam alam semesta, terhadap segala yang ada dan yang mungkin ada.

b. Objek Formal Filsafat

Objek formal, yaitu sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Objek formal suatu ilmu tidak hanya member keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang sehingga menimbulkan ilmu yang berbeda-beda. Menurut Lasiyo dan Yuwono objek formal filsafat yaitu sudut pandangan yang menyeluruh, secara umum, sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya. Jadi yang membedakan antara filsafat dengan ilmu-ilmu lain terletak dalam objek material dan objek formalnya

2. METODE FILSAFAT

Metode filsafat jumlahnya hamper banyak dengan definisi dari paar ahli dan filusuf. Metode filsafat terdiri dari :

- Metode kritis : Socrates, Plato

- Metode intuitif : Plotinus, Bergson

- Metode skolastik : Aristoteles, Thomas Aquinas, Filsafat Abad Pertengahan

- Metode Geometris : Rene Descartes dan pengikutnya

- Metode Empiris : Hobbes, Locke, Berkeley, David Hume

- Metode Transendental : Immanuel Kant, Neo-Skolastik

- Metode Fenomenologis : Husserl, Eksistensialisme

- Metode Dialektis : Hegel, Marx

- Metode Neo-positivitistis

- Metode Analitika Bahasa : Wittgenstein

E. Objek Filsafat Ilmu

Objek filsafat ilmu memiliki objek material dan objek formal tersendiri

1. Objek Material Filsafat Ilmu

Objek material adalah objek yang dijadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh suatu ilmu itu. Objek material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu tersendiri, yaitu pengetahuan yang disusun secara sistematis.

2. Objek Formal Filsafat Ilmu

Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan.

F. KEGUNAAN FILSAFAT

Belajar filsafat menjadikan orang mampu untuk menangani berbagai pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus. Secara sistematis, artinya filsafat menawarkan berbagai metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan.

Menurut Franz Magnis Suseno (1991), sekurang-kurangnya ada tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang di zaman sekarang harus atau mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan intelektual dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut :

1. Suatu pengertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempelajari berbagai pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia yang paling hakiki.

2. Kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis berbagai argumentasi, pendapat, tuntutan, dan legitimasi dari berbagai agama, ideology, dan pandangan dunia.

3. Pendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam dan kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi.

Menurut sebagian para filusuf kegunaan secara umum dari filsafat adalah sebagai berikut :

a. Plato merasakan bahwa berpikir dan memikirkan itu sebagai suatu nikmat yang luar biasa sehingga filsafat diberi predikat sebagai keinginan ynag maha berharga.

b. Rene Descartes yang termasyhur sebagai pelopor filsafat modern dan pelopor pembaruan dalam abad ke-17 . Berfilsafat berarti berpangkalan kepada suatu kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.

c. Alfred North Whitehead, filsafat adalah keinsafan dan pandangan jauh ke depan dan suatu kesadaran akan hidup pendeknya, kesadaran akan kepentingan yang member semangat kepada seluruh usaha peradaban

d. Maurice Marleau Ponty seorang filusuf modern Existensialisme mengatakan bahwa jasa dari filsafat baru ialah terletak dalam sumber penyelidikannya, sumber itu adalah eksistensi dan dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia.

Secara umum, menurut Franz Magnis Suseno (1991) ada lima kegunaan filsafat dalam lingkungan social-budaya Indonesia :

- Untuk menghadapi modernisasi dengan perubahan pandangan hidup, nilai-nilai dan norma filsafat.

- Sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan kebudayaan, tradisi, dan filsafat Indonesia serta untuk mengaktualisasikannya.

- Untuk mendeteksi dan membuka kedok-kedok berbagai bentuk ketidakadilan social dan pelanggaran terhadap martabat dan hak asasi manusia yang masih terjadi.

- Filsafat merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual bangsa pada umumnya.

- Filsafat menyediakan dasar dasar dan sarana sekaligus bagi diadakannya dialog di antara agama yang ada di Indonesia pada umumnya.

G. MANFAAT BELAJAR FILSAFAT ILMU

Manfaat belajar filsafat ilmu adalah sebagai berikut :

1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi orang yang kritis terhadap kegiatan ilmiah.

2. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik, asumsi dan metode keilmuan.

3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.

Jadi hubungan atau kerelevanan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan menurut Louis Kattsoff mengatakan: Bahasa yang pakai dalam filsafat dan ilmu pengetahuan dalam beberapa hal saling melengkapi. Hanya saja bahasa yang dipakai dalam filsafat mencoba untuk berbicara mengenai ilmu pengetahuan, dan bukanya di dalam ilmu pengetahuan. Namun, apa yang harus dikatakan oleh seorang ilmuwan mungkin penting pula bagi seorang filusuf. Pada bagian lain dikatakan: Filsafat dalam usahanya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang kita ajukan harus memperhatikan hasil-hasil ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam usahanya menemukan rahasia alam kodrat haruslah mengetahui anggapan kefilsafatan mengenai alam kodrat tersebut.

Filsafat mempersoalkan istilah-istilah terpokok dari ilmu pengetahuan dengan suatu cara yang berada di luar tujuan dan metode ilmu pengetahuan. Dalam hubungan ini Harold H. Titus menerangkan: Ilmu pengetahuan mengisi filsafat dengan sejumlah besar materi yang faktual dan deskriptif, yang sangat perlu dalam pembinaan suatu filsafat. Banyak ilmuwan yang juga filsuf. Para filusuf terlatih di dalam metode ilmiah, dan sering pula menuntut minat khusus dalam beberapa ilmu sebagai berikut:

1) Historis, mula-mula filsafat identik dengan ilmu pengetahuan, sebagaimana juga filusuf identik dengan ilmuwan.

2) Objek material ilmu adalah alam dan manusia. Sedangkan objek material filsafat adalah alam, manusia dan ketuhanan.

DAFTAR PUSTAKA

Surajiyo, Drs. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

0 komentar:

Post a Comment

BUDAYA BERKOMENTAR SANGAT BAIK... AYO BERKOMENTAR!!

Follow Twitterku

Tukar Link Blog Yuk